![]() |
Screen time untuk anak memiliki aturan dan batasan tertentu Foto : Unsplash.com |
Beberapa bulan pertama rasanya nyaman tak ada kendala, namun di tengah jalan rasanya saya kok kerepotan ya, ketika harus memasak atau beberes, saya butuh suatu hal yang bisa membuat 2 balita saya "anteng". Mainan sudah dicoba, tapi kok ya kurang bisa membuat saya tenang menuntaskan urusan domestik.
Baca juga : Tetap Happy Tanpa Asisten Rumah Tangga
Alhasil, setelah berdiskusi dengan suami, kami pun memberikan laptop untuk "screen time" si kecil, karena di rumah memang sudah terpasang WiFi. Namun, setelah saya pelajari ternyata untuk menerapkan screen time pada anak ada rambu-rambunya lho Bund !, Yuk ah simak penjelasannya dibawah ini !
1. Aturan Durasi Screen Time
![]() |
Screen time untuk anak harus dibatasi dari segi durasi waktu Foto : Unsplash.com |
- Untuk anak dibawah 18 bulan, dilarang menggunakan gadget dalam bentuk apapun, kecuali video-chatting. Sementara itu, orangtua dari anak yang berusia 18 bulan hingga 24 bulan yang ingin mengenalkan media digital, sebaiknya memilih program yang berkualitas tinggi. Dan jangan lupa dampingi si kecil saat menonton tayangan tersebut, sambil memberikan pengertian tentang tayangan yang sedang si kecil tonton.
- Bagi anak yang berusia 2 sampai 5 tahun, batasi 1 jam per hari, dan hanya untuk program yang berkualitas. Orangtua (masih) harus mendampingi anak saat menggunakan gadget.
- Untuk anak yang berusia 6 tahun dan lebih, tentukan batas waktu mereka menggunakan media digital, dan tipe media yang digunakan. Dan pastikan, gadget tidak mengambil porsi waktu tidur, aktivitas fisik dan kebiasaan baik lainnya yang mendukung kesehatan si kecil.
- Ciptakan momen kebersamaan, tanpa gadget. Contohnya makan malam bersama, berkendara bersama, dsb.
- Membiasakan memiliki komunikasi rutin, tentang aturan main dan keamanan menjadi pengguna media online. Dan bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik, entah itu ketika berkomunikasi via media online maupun offline.
![]() | |
|
Untuk tayangan anak, saya rekomendasikan :
1. Yufid Kids, disana ada tokoh kartun bernama Nisa yang mengenalkan anak tentang huruf hijaiyah, doa sehari-hari, abjad, belajar berhitung, dsb. Dengan gambar dan visual yang menarik, tayangan ini sangat cocok untuk si kecil.
2. Sekolah Sahabat Bunayya TV, tayangan tentang liputan sekolah-sekolah di Indonesia ini cocok bagi orangtua yang ingin mengenalkan anak tentang sekolah
3. Rodja Ceria, tayangan tentang aktivitas seru anak-anak, seperti membuat DIY, belajar bahasa Arab, juga kisah nabi-nabi dan para sahabat.
4. Streaming Bunayya TV, Bunayya Tv merupakan channel TV anak yang sangat saya rekomendasikan agar si kecil akrab dengan ajaran islam sejak dini
3. Jangan Lupa Dampingi Anak Saat Menonton, Ya, Bund !
![]() | |
|
Dan lagi yang harus diwaspadai adalah kasus speech delay yang banyak dialami balita dikarenakan terlalu asyik menonton TV atau gadget sehingga kemampuan bicaranya menjadi terganggu, bahkan jika sudah parah maka harus menjalani terapi di klinik tumbuh kembang.
4. Screen Time tidak Boleh Membuat Kemampuan Bersosialisasi Anak Menjadi Terganggu
![]() | |
|
Untuk itu, tetap ya, Bund, ajarkan anak kita bagaiman beretika terhadap orang lain serta memiliki attitude yang baik. Kalau sedang kumpul keluarga atau berbicara dengan orang lain, maka simpan dulu gadgetnya, fokuslah pada lawan bicara.
Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat ya, Bund ! Yuk, ah selalu dampingi tumbuh kembang anak kita, kitalah yang akan mengisi sebagian besar "kaset kosong" tersebut, semoga apa yang mereka lihat dan dengar adalah hal-hal baik saja,
Selalu ingat bahwa " Dunia ini luas !. Jika duniamu hanya seluas layar gadget, maka kau akan melewatkan banyak hal baik dan akan sulit untuk benar-benar memaknai hidup ini !".
25 Comments
Kalau sy masih ada tv di rumah, hanya waktu nontonnya yg di batasi dan di atur, akhirnya anak2 jadi tidak asyik nonton.😁
ReplyDeleteTerima kasih sudah kembali mengingatkan. Betapa pengaruh gawai memang telah banyak merusak anak-anak kita. Tentunya, semua tak lepas dari pengaruh orang tua. Semoga kita semakin bijak menyikapi kemajuan teknologi ini.
ReplyDeleteSaya masih belum bisa lepas dari tv n gawai. Tapi penggunaannya saja yang dibatasi.
ReplyDeleteMendampingi anak saat menonton semakin sering dilupakan padahal ini fase penting pembentukan karakter anak
ReplyDeleteWuah, rekomendasi buat tontonan tengkyu banget lho mbaaa.
ReplyDeleteAntena tv di rumah dibiarin rusak biar gak betah nonton lama-lama hehehe
ReplyDeletedi rumah masih ada TV, penggunaannya pas anak-anak libur sekolah aja..
ReplyDeleteSaya sendiri jarang nonton TV
Sama Mba..pas ada TV Saya juga jarang puNya waktu buat anteng Duduk di depan TV hhe
DeleteWah, langsung Dhika catet ini mbak rekomendasi tayangab anaknya. Kalau yang rodja kids itu ada di rodja tv?
ReplyDeleteHhe..iya mba mgkn rekomendasi Yg lain banyak, tapi Saya baru tau itu saja.. �� kalo rodja ceria biasanya di Chanel rodja TV setiap Hari sabtu minggu, tapi cari di yutub juga suka ada kok mba
DeleteTerima kasih sharingnya, Mbak. Bermanfaat sekali 😊
ReplyDeleteLebih baik nonton tv daripada main hp. Lebih baik main di luar dari pada nonton tv. Bundamau pilih yang mana?
ReplyDeleteRekomendasi tayangan anaknya masya Allah. Terima kasih ya, bagus banget tuh untuk anak-anak.
ReplyDeleteSaya emang dasarnya gak suka nonton dari dulu, jadi pernah dua tahunan gak nonton tv karena tv rusak. Sekarang ada tv di rumah, tapi tetep jarang dinyalakan. Paling nonton Upin Ipin.
ReplyDeleteTerima kasih rekomendasi tontonan anaknya ya,Bun.Baru tahu kalau ada yufidkids dan Rodja ceria.
Pilihan orang beda-beda sih ya mba. Kalo buat saya, tv masih jd andalan untuk mendapat siaran berita nasional dan intrnasional. Nggak pernah nonton sinetron. Kalaupun disetel buat anak ya film kartun. Kasihan juga kalau di jaman digital gini anak gak tersentuh teknologi. Di bbrp kasus, terlalu ekstrim jadi antimainstream justru jd celah masuknya nilai-nilai antisosial. Jadi kalau memang memutuskan meniadakan tv atau sarana apapun yang menghubungkan kita dengan dunia luar, kita punya PR besar untuk mendidik diri sendiri tetap menjadi makhluk sosial dan memiliki hubungan yg indah dengan sekitar.
ReplyDeletesemangat mba!
Wah, Masih ada TV di keluarga kami, sih. Tapi emang disetel sesekali saja. Biasanya nonton berita terkini. Anaknya saya malah ga suka nonton Tv. Tapi sejak 2 th dia udah kenal tablet, nontonny tetap saya dampingi tentunya. Bener, Mbak. Waktunya tetep harus dibatasi. Alhamdulillah anak saya malah sukanya main bola di teras atau halaman :) sebelum batas habis, dia udah pengen keluar melulu
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengingatkan Mbak..
ReplyDeleteAku sejak pindah dari luar ke Indonesia lagi enggak nyalain TV kecuali channel berbayar. Jadi terkontrol tontonan anak-anak. Dan emaknya juga jadi bisa ngilangin kebiasaan nonton yang berseri hihihi..Pokoknya dalam sehari tipi belum tentu nyala..tapi diganti WiFi, meski tetap ada aturannya
Tapi bagus sih dampaknya, Alhamdulillah
Hihihi ... Saya termasuk emak-emak galak kalau soal gadget. Bolehnya di Sabtu-Minggu dan ditentukan durasinya. Tapi nggak benar-benar menjauhkan juga karena ada masanya mereka akan membutuhkan.
ReplyDeleteDi rumah saya, televisi wajib ada heuu.. Bukan untuk saya sih tetapi untuk bapak dan anak laki-laki saya. NONTON BOLA! Taraaa.... semuanya serba bola. Saya dan sibungsu cuman nonton yang teriak-teriak nonton bola. Garing kan?
ReplyDeleteWaah...saya dulu selalu menemani anak2 klo nonton tv, terutama saat akhir pekan. Klo hari kerja, saya catat acara anak2 apa & jam tayangnya. Maklum dulu baru ada tvri & rcti msh dg langganan, ga seperti sekarang....beratnya jadi orangtua jaman now..hehhe
ReplyDeleteTV di rumah sekarang manteng di Nick Jr, lumayan sih acaranya walaupun bukan konten islami. Kalau kayak Yudis kids, Roda ceria itu streaming ya mbak? Bukan di TV berbayar?
ReplyDeleteAnak saya berusia 18 bulan
ReplyDeleteDia enggak suka nonton tv
Tp y emang lebih aktif secara fisik sih wkk
Thanks for reminding..
ReplyDeleteSetiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam menyajikan tontonan yang baik ya, mba. Kalau saya tv tidak bisa dihilangkan dari rumah. Untuk tayangan anak bisa pilih tayangan yang sesuai usianya
ReplyDeleteKereen mak..
ReplyDeleteSaya dan suami juga rencananya juga gitu InsyaAllah...